Tak lolosnya dua kandidat calon Ketua Umum PSSI, George Toisutta dan Arifin Panigoro, terus mendapat kecaman dari berbagai kalangan. Suporter sepak bola Indonesia, menjadi kelompok yang paling menginginkan adanya perubahan di tubuh PSSI kedepannya. Dan Pusamania, kelompok suporter Persisam Putra menyuarakan hal sama.

Aksi suporter Indonesia di kantor KPK
Ketua Pusamania, Tommy Ermanto Pasemah saat ini tengah berada di Surabaya dan hari ini, bakal berangkat ke Jakarta bersama kelompok suporter dari Jawa Timur, untuk melakukan demo menuntut agar kedua calon tersebut bisa bersaing dengan Nurdin Halid pada Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI, 26 Maret mendatang di Bali. “Pusamania tak datang dengan jumlah banyak di Jakarta besok (hari ini, Red), melainkan hanya perwakilan saja. Tapi tuntutan kami sama dengan suporter lain, yaitu menginginkan adanya reformasi dan rekturisasi di tubuh PSSI Pusat. Sikap kami ini berdasarkan hasil dari Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) di Malang, tahun lalu.
Namun kami datang atas keinginan sendiri, jadi jika dalam aksi demo nanti ada pihak yang menunggangi, maka Pusamania menyatakan diri tak ikut dalam aksi tersebut,” kata Tommy.
Menurut Tommy, Pusamania hadir dalam demo di Jakarta tanpa ada permintaan dari pihak manapun. Kelompok suporter terbesar di Kalimantan ini, hanya mau ada demokrasi dalam pemilihan mendatang.
“Kami tak peduli siapa yang menang, asalkan semua berjalan sesuai koridornya. Yang terjadi sekarang, ada pihak ingin menggagalkan calon lain dengan cara mengubah aturan yang dibuat,” tegasnya.
Jika dalam pemilihan nanti Nurdin Halid tetap terpilih, Pusamania ujar Tommy tak kecewa, asalkan semua berjalan sesuai dengan mekanisme pemilihan. “Artinya dua calon lain tetap maju dan bersaing,” tegasnya.
Tommy juga mengatakan seadainya George dan Arifin kalah dalam pemilihan, ia ingin PSSI mengadopsi sebagian peraturan di Liga Primer Indonesia. Sebab ada beberapa hal patut dicontoh PSSI dari liga tandingan tersebut. (upi)