Ambisi Persisam U21 untuk meraih hasil sempurna di kandang Persiwa U21 akhirnya kandas.
Gol semata wayang Persiwa U21 dimenit 80′ melalui kaki Paulus Hisage memupus harapan M Yasin dkk membawa poin dari Stadion Pendidikan Wamena, Senin (7/3) sore kemarin.

Persisam U-21 sebelum menghadapi Persiwa U-21.
Namun, bukan skor akhir yang dikecewakan kubu Persisam junior. Melainkan kepemimpinan wasit Suharto asal Jakarta, yang didakwa kubu Pesut Mahakam sebagai biang kerok atas hasil negatif yang diraih.

Gelagat korp berbaju hitam tersebut, memang sudah terlihat ketika beberapa pelanggaran keras pemain Persiwa terhadap Aldaier Makatindu tak berujung dengan kartu.
Terlebih saat Aldaier memiliki peluang didalam kotak penalti Persiwa, aksi heroik melewati 3 pemain lawan dan disudahi dengan jegalan keras Dedi Jaya Siregar, kiper Persiwa, tak membuat wasit Suharto bergeming melanjutkan permainan. Aldaier pun dibopong keluar lapangan untuk mendapatkan perawatan medis.
Dari segi permainan Persisam jauh tampil menekan dibanding tuan rumah, semangat juang tinggi anak-anak Samarinda membuat lini belakang pertahanan Persiwa terlihat kocar-kacir. Hingga turun minum, tercatat 8 sepakan pemain-pemain Persisam mengarah ke gawang Persiwa. Namun skor tetap 0-0 bagi kedua kesebelasan.
Memasuki babak kedua, Persisam kembali membuka peluang, sayang beberapa peluang dimuka gawang Persiwa tak dapat dimanfaatkan dengan baik lini depan Persisam.
Tak ingin kalah dihadapan pendukungnya, Persiwa berusaha membangun serangan. Namun kokohnya tembok pertahanan Mari Siswanto dkk dilini belakang Persisam membuat serangan Persiwa kandas.
Hingga akhirnya, berawal dari dorongan Fransiskus Mumpo terhadap Mari Kiswanto, bola berhasil dicuri dan dengan sedikit gerakan bola disorong kemuka gawang M Ramadhani. Tanpa ampun Paulus Hisage yang berdiri bebas berhasil menjaringkan bola.
Gol ini sontak diprotes pemain-pemain Persisam U21, pasalnya sebelum bola berhasil disarangkan, pelanggaran Mumpo terhadap Kiswanto tak digubris wasit. Ironisnya, saat bola diberikan kepada Paulus Hisage, asisten wasit I sudah mengangkat bendera tanda offiside. Namun, saat wasit Suharto mengesahkan gol Persiwa, bendera tanda offiside kembali diturunkan.
Tertinggal satu gol, 10 menit terakhir, Permainan Persisam U21 semakin mengila. Determinasi tinggi yang diperagakan pasukan orange membuat Persiwa tampil bertahan. Sayang, pelaung-peluang tercipta gagal berujung gol. Skor akhir pun tetap tak berubah, Persisam kalah tipis 1-0 atas Persiwa Wamena.
Seusai pertandingan, Manajer Persisam U-21, Dimas Raditya mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit. Ia bahkan dari awal sudah mengetahui kualitas wasit Indonesia saat ini. “Tapi saya tidak menyangka bahwa kejadian di level senior juga berlaku sama di kompetisi usia junior,” sahutnya.
“Saya salut dengan kerja keras wasit mencari celah sore ini (sore kemarin), tak dapat penalti dari kita, dia hukum kami dengan cara ini, luar biasa wasit Indonesia sekarang, mereka bekerja dengan baik,” tambah Dimas dengan nada menyingung.
Disisi lain, Pelatih Persisam, Aep Berlian, mengaku prihatin dengan kondisi non teknis di usia muda. Apalagi menurutnya, saat ini klub sudah berusaha membangun sepak bola yang profesional dengan menjalankan liga junior dengan iklim yang sehat.
“Secara teknis kami unggul jauh dari lawan. Tapi non teknis sangat berperan terhadap kekalahan kami,” ujarnya singkat.
Dan pagi hari ini, Persisam U21 direncanakan segera meninggalkan kota Wamena guna konsen ke pertandingan away berikutnya menghadapi Persipura U21, 10 Maret mendatang di Stadion Mandala Jayapura.